Senin, 29 Juni 2009

Long Term Evolution

LTE didefinisikan dalam standar 3GPP (Third Generation Partnership Project) Release 8 dan juga merupakan evolusi teknologi 1xEV-DO sebagai bagian dari roadmap standar 3GPP2. Teknologi ini diklaim dirancang untuk menyediakan efisiensi spektrum yang lebih baik, peningkatan kapasitas radio, latency dan biaya operasional yang rendah bagi operator serta layanan mobile broadband kualitas tinggi untuk para pengguna. Perubahan siginifikan dibandingkan standar sebelumnya meliputi 3 hal utama, yaitu air interface, jaringan radio serta jaringan core. Di masa mendatang, pengguna dijanjikan akan dapat melakukan download dan upload video high definition dan konten-konten media lainnya, mengakses e-mail dengan attachment besar serta bergabung dalam video conference dimanapun dan kapanpun.

LTE secara dramatis menambah kemampuan jaringan untuk mengoperasikan fitur Multimedia Broadcast Multicast Service (MBMS), bagian dari 3GPP Release 6, dimana kemampuan yang ditawarkan dapat sebanding dengan DVB-H dan WiMAX. LTE dapat beroperasi pada salah satu pita spektrum seluler yang telah dialokasikan yang termasuk dalam standar IMT-2000 (450, 850, 900, 1800, 1900, 2100 MHz) maupun pada pita spektrum yang baru seperti 700 MHz dan 2,5 GHz. Alokasi pita lebar yang sangat fleksibel, mulai dari 1,4,3,5,10,15 hingga 20 MHz ini membuat LTE bisa masuk di daerah rural, tak hanya di hot zone atau daerah metropolis.

Kehadiran LTE di ranah teknologi membuat 'panas' persaingan pasar telekomunikasi. Pasalnya, ada WiMAX yang lebih dulu exist dengan menjanjikan sejumlah kehebatan. WiMAX yang merupakan kependekan dari Worldwide Interoperability for Microwave Access merupakan penggeser kedudukan WiFi yang kini mulai terasa 'basi' karena dibatasi dengan radius area yang relatif kecil, yaitu sekitar 4 hingga 6 mil. Berbeda jauh dibanding WiMAX yang lebih menjangkau luas hingga radius 30 mil. Melalui jaringan antenna yang lebih kuat, stasiun transmisi WiMAX mampu mengirimkan data dalam cakupan wilayah 9300 km persegi dengan kecepatan 70 Mbps.

Menilik masing-masing kehebatan, diramalkan LTE dan WiMAX akan bersaing keras untuk menjadi unggulan. Dilihat dari segi desain, LTE dan WiMAX datang dari market yang berbeda, sehingga kedua teknologi ini bisa berjalan bersamaan. Untuk masalah siapa yang berkembang, tampaknya WiMAX yang selangkah lebih maju. Sebab di Amerika, Verizon Wireless dan NTT Docomo di Jepang sudah mulai mengaplikasikan teknologi canggih tersebut. Namun bukan berarti LTE akan tertinggal, karena diprediksikan LTE akan tumbuh sebesar 2,1 miliar euro di tahun 2012 dan memiliki 400 juta pelanggan di tahun 2015.

Pemerintah Indonesia pun harus mulai segera berkemas dan mulai menyiapkan kedua teknologi ini bisa segera masuk ke Tanah Air, karena ekosistem penerimalah yang menentukan kesuksesan sebuah teknologi.

WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) atau LTE (Long Term Evolution) pada prinsipnya kedua teknologi tersebut dirancang untuk mendukung layanan multimedia broadband serta mendukung mobilitas yang tinggi serta dengan basis jaringan berbasis IP. Secara teknologi keduanya menggunakan OFDM/OFDMA, AMC serta MIMO guna untuk meningkatkan kapasitas, efisiensi spektrum serta kualitasnya. Jadi kedua teknologi ini hampir dapat dikatakan sebanding serta telah memiliki kemampuan dalam menjamin kualitas layanan (QOS) yang baik, yang membedakan hanya dalam implementasinya diusung oleh kelompok yang berbeda. WiMAX dikembangkan oleh WiMAX forum sedangkan LTE dikembangkan oleh 3GPP. WiMAX berkembang dari operator komunikasi data sedangkan LTE merupakan evolusi dari operator seluler 3G yang mengusung komunikasi berbasis voice dan data. Pada awalnya WiMAX dirancang untuk memenuhi akses wireless untuk komunikasi data kecepatan tinggi dengan jangkuan yang luas, tetapi kini WiMAX juga dapat untuk komunikasi VOIP dan multimedia.

Tabel Perbandingan Antara WiMAX dan LTE

Dengan makin berkembangannya kecepatan data melalui jaringan selular secara tidak langsung akan mendorong kemajuan layanan wireless broadband. Tentu kesemua itu didukung dengan performa mobile internet yang makin cepat dan stabil dan kesemua itu dapat terealisasi apabila teknologi 3G dan 4G diimplementasikan secara maksimal.

Dilihat dari perkembangan teknologi diatas perubahan teknologi jaringan selular lebih ditiktikberatkan pada kemampuan akses data secara cepat dengan bandwidth yang besar. Perubahan trend terjadi pada pengguna telepon selular yang awalnya digunakan untuk komunikasi suara berubah menjadi komunikasi data secara mobile. Banyak ditemukan saat ini para pengguna laptop berselancar di dunia maya di mall-mall menggunakan wireless broadband. Perkembangan teknologi jaringan juga didukung perkembangan handset yang saat ini dilengkapi dengan camera, pemutar MP3, radio, dan juga dapat berfungsi sebagai modem.

tabel perkembangan data rate dari teknologi GSM sampai teknologi 4G terkini


Dilihat dari grafik diatas kecepatan data dari jaringan selular sudah berevolusi dari 9,6 Kbps hingga teknologi UMTS yang mencapai 2 Mbps. Bahkan teknologi 4G masa depan memungkinkan kecepatan data sampai 160 Mbps.

Dengan perkembangan teknologi tersebut maka tidak salah apabila telepon selular adalah gadget yang mengkombinasikan antara telekomunikasi, leisure, entertainment, bisnis dan juga internet connection. Sehingga manjadi salah satu gadget yang wajib dibawa oleh setiap individu. Maka tidak salah apabila Wireless Broadband dapat mempengaruhi berbagai aspek hidup baik hanya sebagai gaya hidup, pemenuhan kebutuhan hidup tetapi di sisi lain juga membantu menghijaukan lingkungan hidup.

Berikut adalah perbandingan antar LTE, wimax dan UMB



Tidak ada komentar:

Posting Komentar